Sabtu, 01 Agustus 2009

Jauhi Ulama Penguasa

Berikut adalah beberapa riwayat yang seharusnya membantu menyadarkan umat akan adanya perbedaan antara ulama yang benar dan palsu. Kebanyakan dari ulama yang benar pada hari ini, tidak lain berada di dalam tahanan atau di barisan depan pada medan pertempuran.

‘Abdullah Ibnu ‘Abbas berkata bahwa Rasulullah SAW. bersabda:

“Akan ada penguasa yang kamu kenal dari mereka yang baik dan jahat. Siapa saja yang menentangnya akan selamat. Siapa saja yang berlepas dir darinya akan selamat. Dan siapa saja yang bersama dengan mereka akan binasa.”
(Dikoleksi oleh Ibnu Abi Syaibah dan At-Tabarani; Al-Al Bany dalam “Shahih Al-Jaami’”, Hadits No. 3661)

Abul A’war As-Sulami berkata bahwa Rasulullah SAW. bersabda,

“Hati-hati terhadap pintu-pintu penguasa; di sana ada kesukaran dan kehinaan.”
(Dikoleksi Oleh Ad-Dailamii dan At-Tabaraani; Al-Al Bany “As-Silsilah As-Shahiihah, Hadits 1253)

Abu Hurairah berkata bahwa Rasulullah SAW. bersabda,

“Siapa saja yang mendekati pintu-pintu penguasa akan menderita. Siapa dari seorang hamba yang semakin mendekati penguasa, dia hanya memperbesar jarak dari Allah.”
(Dikoleksi oleh Ahmad; Al-Al Bany dalam “Sahiih at-Targhiib wat-Tarhiib”, hadits no. 2241)

Jaabir Ibnu ‘Abdillah berkata bahwa Rasulullah SAW. bersabda, kepada Ka’ab Ibnu Ujrah,

“Wahai Ka’ab Ibnu Ujrah, Aku mencari lindungan Allah untukmu dari kepemimpinan orang bodoh. Akan ada penguasa, siapa saja yang datang kepada mereka kemudian membantu mereka dalam kezaliman dan membenarkan kebohongan mereka, maka dia bukan dari golonganku dan aku bukan dari golongannya, dan tidak membantu mereka dalam kezaliman mereka, tidak juga membenarkan kebohongan mereka, maka dia dari golonganku dan aku dari golongannya, dia akan diizinkan menuju ke Haud (Telaga Rosulullah saw. di surga).”
(Dikoleksi oleh Ahmad, Al-Bazzar, Ibnu Hibban; Al-Al Bany dalam “Shahih At-Targhib wat Tarhib”, Hadits No 2243)

Selain itu, ada berbagai riwayat dari perkataan Shahabat, yang dalam hal ini As-Suyuti telah mengumpulkan dari ‘Ali Abi Thalib, Ibnu Mas’ud, Hudzaifah Ibnu Al-Yaman, dan Abi Dzar, riwayat yang memperingatkan mendekati penguasa atau pintu-pitu penguasa. Lihatlah “Maa Rawahul Asaatiin Fii ‘Adam Al Majii’ Ilas Salaatin”.

Ada begitu banyak dengan pengertian yang sama, berikut beberapa contoh:

Ibnu Mas’ud berkata,

“Siapa saja yang menginginkan kemuliaan diennya, maka dia seharusnya tidak datang kepada penguasa.”
(dikoleksi oleh Ad-Daarimi)

Ibnu Mas’ud juga berkata,

“Seorang pria datang kepada penguasa, membawa diennya dengannya, maka pergi tanpa membawa apapun.”
(Dikoleksi oleh Al-Bukhari dalam “Taarikh”nya dan Ibnu Sa’ad dalam “At-Tabaqaat”).

Hudzaifah Ibnu Al-Yaman berkata,

“Sungguh! Seharusnya tidak ada diantara kalian yang jalan walaupun satu hasta ke arah penguasa.”
(Dikoleksi oleh Ibnu Abii Syaibah)

Dia mengumpukan dari ulama setelah Salaf, riwayat yang sama dari Sufyan At-Tsauri, Sa’id Ibnu Al-Musayyib, Hammad Ibnu Salamah, Al-Hasan Al-Basri, Ibnu Al-Mubarak, Abi Haazim, Al-Awzaa’i dan Al-Fudhail Ibnu Al ‘Iyaad.

Disini adalah beberapa contoh dari Ulama Salaf:

Sufyan At-Tsauri berkata,

“Jangan pergi, walaupun jika mereka memintamu untuk mengunjungi mereka hanya untuk membacakan ‘qul huwallaahu ahad’.”
(Dikoleksi oleh Al-Baihaqi)

Maalik Ibnu Anas berkata,

“Aku bertemu lebih dari 10 dan beberapa Taabi’in, semua dari mereka berkata, jangan pergi kepada mereka, jangan menegur mereka, yang berat ke penguasa.”
(Dikoleksi oleh Al-Khatib Al-Baghdaadi dalam “Ruwah Maalik”).

Sufyan At-Tsauri berkata,

“Memandang penguasa adalah sebuah dosa.”
(Dikoleksi oleh Abi Ali Al Aamudi dalam “Ta’liiq”nya)

Bisyr Al-Haafi berkata,

“Betapa menjijikkan apakah itu permohonan untuk melihat seorang ulama, tetapi kemudian untuk mendapatkan jawaban bahwa dia berada di pintu penguasa.”
(Dikoleksi oleh Al-Baihaqi dalam “Syu’ab Al-Imaan”)

Hal yang masih tersisa adalah masalah bahwa: bukankah berbicara kebenaran di depan penguasa tiran adalah jihad yang paling besar? Jawabnya adalah : ya, tetapi riwayat yang lain menyebutkan mengapa itu adalah jihad yang paling besar dan syahid (bagi pelakunya), karena setelah dia menyerukan kebaikan dan mencegah kemunkaran, penguasa membunuhnya. Ini benar-benar nyata berbicara tentang kebenaran, tidak mengikuti hawa nafsu dan mengunjungi penguasa secara harian sampai ulama tersebut kemudian menjadi penasehat pribadinya.

Orang-orang Salaf takut bahwa kebanyakan orang-orang begitu lemah untuk berdiri tegak di depan penguasa, tetapi malah akan terpengaruh oleh kekuasaannya dan kekayaan, dengan demikian menjustifikasi dan mengkompromikan dien dengan penguasa, dimana persis dengan apa yang kita lihat di hari ini pada “ulama” kita. Betapa bijaknya orang-orang Salaf dan betapa bodohnya (sebahagian besar) Khalaf (ulama masa kini).

Wallahu’alam bis showab!

Jihad & Ijtihad

Sebuah peradaban membutuhkan tajdid (renovasi), sementara tajdid itu sendiri dicapai setelah melalui proses pencerahan, yang mana proses pencerahan itu adalah keterasingan Islam di tengah-tengah kebobrokan dan kebodohan ummat manusia di dunia. Adapun tajdid itu sendiri adalah dengan jihad dan ijtihad.

Dengan memperbaharui pandangan yang komprehensip terhadap dunia pada srata ilmu pengetahuan, sosial kemasyarakatan dan nilai-nilai moral yang tengah dilanda kerusakan pada masa-masa belakangan ini. Syekh Abu Qotadah membahas lengkap masalah ini dalam kitab beliau : Al Jihad wal Ijtihad. Berikut ringkasan bebas dari muqadimmah kitab tersebut. Sesungguhnya kata “Jihad” dan “Ijtihad” menurut pengertian bahasa, berasal dari kata ( التعب و المشقّة) yang bermakna: Kepayahan dan kesulitan atau dari kata (الوسع و الطاقة) yang bermakna: Daya dan kekuatan.

Allah Ta’ala berfirman:

{وما كان المؤمنون لينفروا كافة فلولا نفر من كل فرقة منهم طائفة ليتفقهوا في الدين وينذروا قومهم إذا رجعوا إليهم لعلهم يحذرون) [التوبة : 122]

“Tidak sepatutnya bagi orang-orang beriman pergi berperang semuanya (ke medan perang). Mengapa tidak pergi dari tiap-tiap golongan di antara mereka, sekelompok orang untuk memperdalam pengetahuan mereka tentang agama dan untuk memberi peringatan kepada kaumnya apabila mereka kembali kepadanya, supaya mereka berhati-hati.” (Qs At Taubah 122)

Al Qurthubi berkata: “Ayat di atas mengisyaratkan bahwa jihad yang dimaksudkan dalam ayat ini bukanlah jihad yang fardhu ‘ain hukumnya, tapi yang fardhu kifayah. Sebab jika kaum muslimin semuanya pergi berperang, tentu keluarga yang mereka tinggalkan di belakang mereka akan terancam keselamatannya. Karena itu, hendaknya sebagian mereka pergi berperang, dan sebagian kecil lainnya tafaqquh fid-din (memperdalam pengetahuan agama) serta melindungi keselamatan kaum wanita dan anak-anak. Sehingga apabila mereka yang pergi berperang telah kembali, maka orang-orang yang tinggal untuk tafaqquh fid-din tadi mengajarkan kepada mereka hukum-hukum syari’at yang telah mereka pelajari” (Tafsir Al Qurthubi VIII/293)

Sayyid Qutb rhm mengatakan setelah menyitir ayat di atas:(Sesungguhnya agama ini tak mungkin dapat dipahami kecuali dalam kancah perjuangan, dan ia tidak diambil dari seorang faqih qaa’id (orang alim yang tak berjuang) tatkala perjuangan itu menjadi satu keharusan. Mereka yang duduk menekuni kitab-kitab dan lembar-lembar tulisan di zaman sekarang, guna mengeluarkan hukum-hukum fiqh daripadanya, mencoba melakukan pembaharuan terhadap fiqh Islam atau mengembangkannya, namun mereka jauh dari kancah perjuangan yang bertujuan membebaskan manusia dari perbudakan sesama manusia, dan mengembalikan mereka kepada ubudiyatullah (penghambaan kepada Allah) saja, dengan jalan menjadikan syari’at Allah sebagai hukum yang berkuasa dan melenyapkan undang-undang hukum buatan thaghut… maka sesungguhnya mereka tidak paham terhadap tabi’at agama ini. Maka dari itu tidak bagus pola pemahaman mereka terhadap agama ini) ( Tafsir Azh Zhilaal (1735)

Dalam ayat ini, Allah Swt membagi orang-orang beriman menjadi dua golongan: Mujahid dan Mujtahid , tak ada kebaikan pada golongan lain di luar mereka. Mujahid yang Mujtahid dan Mujtahid yang Mujahid.

Ketahuilah bahwa tujuan dari jihad dan ijtihad adalah menghambakan manusia hanya kepada Allah saja, dan membebaskan mereka dari penghambaan kepada sesama manusia, serta melenyapkan semua thaghut di muka bumi dan mengikis bersih berbagai kerusakan dari muka bumi. (Haadzaa ad Dien, 15)

Para pendahulu ummat ini, yakni generasi ummat terbaik, memahami benar agama ini. Mereka telah mengaktualisasikannya dalam realita kehidupan nyata, sehingga ajaran-ajaran agama ini menjadi sebuah gambaran yang kokoh terpatri dan menjadi sifat bawaan yang melekat pada diri mereka. Kemudian mereka memenuhi isi dunia dengan kesadaran dan pengetahuan akan risalah Ilahi.

Ath Thabari berkata: (Menjelang pecahnya perang Qadisiyah, Sa’ad bin Abi Waqqash mengirim Rib’i bin ‘Amir ke markas pasukan musuh guna memenuhi permintaan panglima perang pasukan Parsi, Rostom. Begitu duta Islam ini sampai ke markas pasukan Rostom, maka dia ditanya oleh Rostom: “Apa sebenarnya yang menjadi misi kalian?” Rib’i menjawab: ” Demi Allah, Allah telah mengutus kami dan membawa kami datang kemari untuk mengeluarkan siapa yang Dia kehendaki dari penghambaan kepada sesama manusia pada penghambaan kepada Allah saja, dan dari sempitnya dunia kepada keluasannya, dan dari ketidak-adilan agama-agama kepada keadilan Islam. Dia mengutus kami dengan agama-Nya kepada makhluk-Nya, untuk kami seru mereka kepada-Nya. Siapa yang menerima seruan kami, maka kami terima keislamannya, kami lindungi jiwa dan hartanya dan kami pasrahkan negerinya untuk mereka atur sendiri. Dan siapa yang menolak seruan kami, maka kami akan memeranginya hingga kami meraih apa yang dijanjikan Allah.” Panglima Rostom bertanya: “Lalu apa yang dijanjikan itu?” Rib’i menjawab: “Surga bagi yang mati karena memerangi mereka yang menentang. Dan kemenangan bagi mereka yang masih hidup.” (Tarikh Ath Thabari I/2271)

Kemudian berlalulah masa yang sangat panjang atas ummat ini, mereka mundur kembali ke belakang dan lalai dengan masa kejayaannya, seakan-akan zaman berulang seperti keadaan saat pertama kalinya. Agama Islam kembali nampak asing seperti saat awal mula kedatangannya, persis seperti sabda Rasulullah Saw dalam sebuah hadits:

"بدأ الإسلام غريبا وسيعود غريبا كما بدأ فطوبى للغرباء"

“Islam datang mula pertama dalam keadaan asing, dan dia akan kembali asing sebagaimana keadaan mula pertamanya. Maka beruntunglah bagi orang-orang yang asing.” (HR Muslim)

“Seakan-akan alam menyeru kepada dunia supaya melemah dan menyusut, maka segera duniapun menyambut seruan tersebut.” Demikianlah kata Ibnu Khaldun. Saya katakan: “Peradaban membutuhkan tajdid (renovasi), sementara tajdid itu sendiri dicapai setelah melalui proses pencerahan, yang mana proses pencerahan itu adalah keterasingan Islam di tengah-tengah kebobrokan dan kebodohan ummat manusia di dunia. Adapun tajdid itu sendiri adalah dengan jihad dan ijtihad. Dengan memperbaharui pandangan yang komprehensip terhadap dunia pada srata ilmu pengetahuan, sosial kemasyarakatan dan nilai-nilai moral yang tengah dilanda kerusakan pada masa-masa belakangan ini.

Saudara ‘Umar Abu ‘Umar telah ikut ambil bagian dalam menjawab berbagai tuntutan tajdid untuk meluruskan persoalan-persoalan yang berhubungan dengan tajdid dan ijtihad. Yakni dengan memperluas makna pengertiannya dan melakukan tajdid (pembaharuan) terhadapnya agar ia memperoleh posisinya yang tepat di tengah-tengah masyarakat kita saat ini. Dia memandang persoalan secara komprehensip (menyeluruh) dan integral (menyatu dalam satu kesatuan), bukan secara parsial (sepotong-potong) dan diferensial (terpisah-pisah). Meski pemikiran-pemikirannya ringkas dan padat, namun ia mengalir seperti hujan deras, sehingga menggugah sanubari kita dan membangkitkan jiwa kita dari kelalaiannya dan keterpulasannya.

Sesungguhnya korelasi yang kuat antara jihad dan ijtihad serta antara ubudiyah dan tauhid yang dipaparkan oleh penulis, mengembalikan agama ini ke jalannya semula, dan menjadikannya segar seperti keadaannya semula saat pertama diturunkan sebelum dijamah oleh tangan takwil (penakwilan) dan tabdil (perubahan).

Uraian yang ia kemukakan mengenai khalqu (ciptaan) dan amru (perintah) serta antara kauni dan syar’i menjadikan pertalian kedua hal ini sebagai satu perkara yang mungkin. Sesungguhnya Syekhul Islam Ibnu Taimiyah rhm-lah yang pantas mendapatkan keutamaan ini, sebab beliau telah menerangkan makna pengertian ini jauh waktu sebelumnya, hanyasaja kelalaian yang menimpa ummat Islam telah menjadikan syari’at terhapus, pengertiannya menjadi kabur dan hakekatnya menjadi tidak jelas.

Ibnu Taimiyah mengatakan: “Hukum Allah ada dua macam: khalqu dan amru.” Beliau mengatakan lebih lanjut: ”Banyak orang yang tidak jelas didalam memahami hakekat perintah agama yang bersifat imaniyah dengan hakekat ciptaan dan ketentuan ilahi yang bersifat kauniyah. Sesungguhnya hak Allah Swt-lah khalqu (menciptakan) dan amru (memerintah), sebagaimana firman-Nya:

{ألا له الخلق والأمر تبارك الله رب العالمين}

“Ingatlah menciptakan dan memerintah hanyalah hak Allah. Maha Suci Allah Tuhan semesta alam.” (Qs Al A’raaf 54)

Dia, Allah, Maha Suci Dia, Pencipta segala sesuatu, Pemiliknya, Rajanya, tak ada pencipta selain-Nya, tak ada pengatur alam semesta selain-Nya, apa yang Dia kehendaki pasti terjadi, dan apa yang tidak Dia kehendaki tak akan terjadi. Segala sesuatu yang ada di alam semesta ini, yang bergerak dan yang diam, adalah dengan iradah-Nya, qadar-Nya, kehendak-Nya, qudrah-Nya dan ciptaan-Nya.

Allah Swt memerintahkan hamba-hamba-Nya untuk menta’ati-Nya dan menta’ati para Rasul-Nya, dan melarang mereka dari mendurhakai-Nya dan mendurhakai para Rasul-Nya. Allah memerintahkan tauhid dan ikhlas serta melarang syirik kepada-Nya.

Perlu kiranya disinggung di sini, bahwa obsesi sang penulis adalah mengembalikan makna pengertian jihad dan ijtihad pada tempatnya yang proporsional di tengah-tengah masyarakat Islam sekarang, setelah kedua kata tersebut lama hilang dari benak pikiran kaum muslimin.

Dia mendapatkan kesempatan untuk merealisir obsesinya tersebut, di mana dia dapat mengaitkan antara jihad dan ijtihad dengan qudrah (kemampuan) dan istithaa’ah (kesanggupan) setelah sekian lama kedua hal ini dipercayakan kepada Imam (Khalifah). Jihad adalah kata yang merepresentasikan kekuatan dalam makna pengertiannya yang paling sempurna, sedangkan ijtihad adalah kata yang merepresentasikan pengetahuan dalam makna pengertiannya yang paling menyeluruh/mencakup.

Tidak samar lagi bagi seorang cerdik cendekia bahwa jalinan yang mempertalikan antara kekuatan dan pengetahuan itulah yang membentuk kekuasaan dalam makna pengertiannya yang sempurna dan menyeluruh.

Ibnu Taimiyah mengatakan dalam topik persoalan jihad dan qudrah: (Mengingat bahwa jihad merupakan kesempurnaan dari amar ma’ruf dan nahi munkar, maka jihadpun sama seperti amar ma’ruf nahi munkar, apabila tidak ada yang mengerjakan kewajiban tersebut, maka setiap orang yang mampu akan berdosa. Adapun seberapa dosa yang dipikulnya, maka hal itu tergantung kadar kemampuannya, sebab jihad wajib bagi setiap orang menurut kadar kemampuannya). (Al Fatawa XXVIII/126)

Beliau berkata dalam topik persoalan ijtihad dan qudrah: (Demikian pula seorang awam, jika dia sanggup melakukan ijtihad dalam sesuatu masalah, maka boleh baginya berijtihad, karena sesungguhnya ijtihad adalah suatu kedudukan yang menerima adanya pembagian dan pemisahan. Jadi yang menjadi faktor utama adalah mampu atau tak mampu, dan bisa jadi seseorang mampu dalam sesuatu masalah namun lemah/tak mampu dalam masalah yang lain.) (Al Fatawa V/203)

Saya ingin mengingatkan bahwa buku ini semula merupakan kumpulan makalah yang terpisah-pisah, yang kemudian disusun secara sistematis mengikuti alur pembahasan jihad dan ijtihad, jadi apabila saudara pembaca menemukan adanya keterpisahan dalam susunan, maka sekali-kali tidak akan hilang keterkaitannya dalam makna dan isi, adapun dosa dari kesalahan tersebut ada di pundak penyusunnya bukan penulisnya.

Saya mohon kepada Allah Yang Maha Tinggi lagi Maha Kuasa, kiranya Dia berkenan memberi taufik kita kepada sesuatu yang Dia cintai dan Dia ridha’i, dan kiranya Dia berkenan menjadikan kita termasuk diantara ahli jihad dan ijtihad, wal-hamdulillaahi rabbil ‘aalamien.

Refleksi 2008: 13 Peristiwa Penting Untuk Diingat Ummat

Detik berganti menit, berganti jam, berganti hari, kemudian menjadi bulan. Bulan-bulan terlewati, terangkai menjadi setahun. Setahun pun terlewati sudah. Kita telah meninggalkan tahun 2008/1429 H dan memasuki tahun 2009/1430 H. Sepanjang tahun 2008/1429 H banyak peristiwa telah terjadi baik di bidang ekonomi, politik, sosial, budaya, dan lain-lain. Berikut 13 peristiwa penting untuk diingat ummat sebagai refleksi tahun 2008.

1.

Awal tahun baru 2008 dikejutkan oleh munculnya video dari sayap media Al Qaeda, As Sahab. Video berdurasi 50 menit itu menampilkan Adam Gadahn, alias Azzam Al Amriki, mualaf asal Amerika yang kini menjadi pejuang terkemuka Al Qaeda. Video dengan judul An Invitation to Reflection and Repentance ini tentu saja sarat pesan dan propaganda, khususnya menjelaskan kelemahan kebijakan luar negeri Amerika dan peradaban kristen barat serta kekalahan mereka di tangan Islam dan kaum Muslimin. Klimaksnya, Adam Gadahn yang tampil dengan sorban warna merah dan putih khas Arab itu mengambil paspor Amerikanya dari kantong dada, menunjukkan untuk di close up kamera kemudian merobek-robeknya sebagai bentuk protes atas perlakuan Amerika terhadap tahanan Muslim.



Azzam Al Amriki

Menariknya lagi, dalam video awal tahun itu Azzam Al Amriki menyerukan ancaman kepada Fir'aun abad ini, Bush, agar tidak menyambutnya dengan bunga atau tepuk tangan ketika berkunjung ke Israel, tapi menyambutnya dengan bom. Uniknya, seruan Azzam Al Amriki tersebut 'hampir' menjadi kenyataan di akhir tahun 2008 dengan melayangnya sepatu wartawan Iraq, Al Zaidi ke arah Bush.
2.

Fitna Film ScreenshotPeristiwa penting berikutnya adalah munculnya film Fitna besutan politisi liar Belanda, Geert Wilder yang menuai protes di seluruh dunia Islam. Dalam film pendek yang hanya berdurasi 17 menit tersebut Wilder memuat kembali kartun Nabi Muhammad SAW yang dahulu dipopulerkan kartunis Swedia dari urat kabar Jylands Posten.

Banyak hujatan, fitnah, dan ketakutan yang tidak beralasan (Islamophobia) dari sang pembuat film ini, yang juga merupakan anggota parlemen ekstrim kanan Belanda. Rupa-rupanya Wilder tidak senang hati melihat perkembangan Islam yang begitu pesat di negaranya dan Eropa pada umumnya. Wilder sebagaimana kebanyakan orang-orang kafir, takut menerima kenyataan bahwa Islam adalah benar dan rahmat bagi alam semesta. Maka dibuatlah film Fitna.

Wilder dalam hal ini jelas tidak belajar dari kejadian yang menimpa pendahulunya, Theo van Gogh yang tewas dibunuh karena penghinaannya terhadap Islam. Theo van Gogh membesut film Submission yang juga menghina Islam dan akhirnya menuai tikaman dan tujuh kali penembakan.
3.

Tepat tanggal 3 bulan Maret 2008 ini, genap 84 tahun sudah kaum Muslimin hidup tanpa syari'ah di tingkat negara (dalam naungan Khilafah Islam). Sudah pasti kehinaan, kesengsaraan, dan penindasan selalu menjadi keseharian ummat Islam akibat tiadanya 'pelindung' utama dalam ummat ini, yakni Khilafah Islam. Bersyukur, aktivitas jihad tidak pernah berhenti (walau belum tegak Khilafah Islam) dan mujahidin seluruh dunia tampil sebagai pembela ummat meski harus mendapat cacian dan hinaan serta tuduhan sebagai teroris dan ekstrimis.

JihadMagz 1Alhamdulillah, di front terdepan jihad global, syari'at Islam mulai diterapkan di tingkat negara, seperti di Daulah Islam Iraq pimpinan Amirul Mu'minin Abu Umar Al Baghdady, di Imarah Islam Afghanistan, pimpinan Amirul Mu'minin Mullah Muhammad Umar, dan Daulah Islam Kaukasus pimpinan Amirul Mu'minin Dokka Umarov. Kita tidak tahu siapa diantara 'Tiga Umar' ini yang kelak sungguh-sungguh menjadi Amirul Mu'minin untuk seluruh umat Islam sedunia, di bawah naungan Khilafah Islam.
4.

Bulan April 2008 menjadi bulan aksi untuk pembubaran Jamaat Ahmadiyah Indonesia (JAI). Aksi dan seruan untuk membubarkan JAI dan Gerakan Ahmadiyah Indonesia dikarenakan keberadaan kelompok Ahmadiyah yang jelas-jelas menyimpang dan menistakan Islam dan umat Islam.

Mirza Ghulam AhmadPengikut JAI dan Gerakan Ahmadiyah Indonesia adalah pengikut Nabi Palsu, Mirza Gulam Ahmad yang lahir pada tanggal 15 Februari 1835 M dan meninggal tanggal 26 Mei 1908 M. Selain mengaku nabi dan rosul, Mirza juga mengaku sebagai Imam Mahdi, serta mengaku menerima wahyu, yang disebut dengan Tadzkirah. Dengan kitab 'suci' yang dibuatnya ini Mirza Ghulam Ahmad membai'at murid-muridnya dan mengembangkan sekte sesat dan menyesatkan dengan nama Ahmadiyyah. Saat ini Ahmadiyyah yang masuk di Indonesia sejak tahun 1935 telah mempunyai sekitar 200 cabang, terutama di Jakarta, Jawa Barat, Jawa Tengah, Sumatera Barat, Palembang, Bengkulu, Bali, NTB dan lain-lain.

Fenomena munculnya nabi-nabi palsu akhir zaman seperti Mirza Ghulam Ahmad, Ahmad Mosadeq, hingga Lia Aminuddin dengan klaim sebagai Al Masih, menerima wahyu dari Jibril a.s. sekaligus mengaku sebagai nabi yang mendapat wahyu menjadi realitas tak terbantahkan akan adanya konspirasi untuk menghancurkan Islam yang dilakukan oleh musuh-musuh Islam. Pelbagai cerita "mukjizat" biasanya diumbar oleh para nabi palsu ini untuk meyakinkan para pengikutnya. Padahal, bisa jadi "mukjizat" palsu itu sengaja diciptakan oleh musuh-musuh Islam, baik yang nyata maupun tidak.
5.

Masih di bulan yang sama (April) tahun 2008, zionis Israel kembali menunjukkan permusuhan abadinya kepada kaum Muslimin Palestina. Sebanyak 7 warga Palestina syahid, termasuk seorang ibu dan keempat anaknya akibat serangan rudal zionis yahudi Israel, anak cucuk turunan kera dan babi, di Gaza Utara.

Pada hari sabtu tanggal 26 April, pasukan zionis juga menerobos ke kota Beit Lahiya di utara Jalur Gaza dalam upaya menangkap seorang pemimpin Hamas setempat. Pasukan kufar zionis Israel ini menyerbu ke rumah pimpinan Hamas sekaligus pemimpin Brigade Izuddin Al Qossam, dan berhasil menangkap pemimpin Hamas tersebut, Talat Hassam Marouf, dan menembak putrinya, Mariam, yang berusia 14 tahun.
6.

MunarmanInsiden Monas yang terjadi pada 1 Juni 2008 menjadi peristiwa penting yang harus selalu diingat oleh ummat. Dalam insiden ini terjadi pergumulan dan perlawanan antara al haq melawan al batil. Insiden ini menggambarkan bahwa melaksanakan amar ma'ruf nahi munkar merupakan perbuatan yang tidak mudah dan penuh dengan resiko. Front Pembela Islam (FPI) dan Laskar Islam mencoba menghentikan komunitas "Aliansi Kebangsaan Untuk Kebebasan Beragama dan Berkeyakinan" (AKKBB) yang mencoba mengadakan acara untuk mendukung kelompok sesat Jamaat Ahmadiyah Indonesia (JAI) dan Gerakan Ahmadiyah Indonesia.

Dalam peristiwa tersebut bentrokan tidak bisa dihindari antara FPI dan Laskar Islam (mewakili Al Haq) melawan AKKBB dan aliansi sekuler liberalis pluralis (di pihak Al Batil). Pasca kejadian insiden monas, pimpinan FPI Habib Rizieq dan pimpinan Laskar Islam, Munarman harus menerima kedzoliman dijadikan tersangka dan akhirnya ditahan hingga saat ini. Sebuah harga yang tidak murah dari amal mulia amar ma'ruf nahi munkar.

Todongan Senjata AKKBB
7.

Peristiwa ke-8 terjadi pada tanggal 8 Agustus 2008, yakni dibukanya Olimpiade Beijing oleh pemerintahan Cina. Semua mata tertuju ke negeri Tirai Bambu tersebut yang dianggap sukses sebagai tuan rumah pesta olah raga tingkat dunia. Pada saat yang sama, umat Islam yang berada di provinsi Xinjiang mendapatkan penindasan dan kedzoliman yang tiada tara oleh pemerintahan yang sama.

14 Abad yang lalu, pada masa khalifah Utsman bin Affan, diutuslah Sa'ad bin Abi Waqqas ke Cina dengan jarak tempuh sekitar 5000 mil untuk menyebarkan tauhid. Perjalanan ini kemudian dikenal dengan 'jalur sutra', dimana negara-negara yang dilewati tersebut dihiasi dengan dakwah hingga Islam akhirnya menyebar ke setiap bagian Cina. Saat ini populitas umat Islam tertinggi di Cina berada di Xinjiang, Gansu, Ningxia, Yunan dan propinsi Henan dengan jumlah sekitar 150 juta jiwa dengan jumlah masjid sekitar 30 ribu.

Sayangnya, antara tahun 1949 dan 1965 rezim komunis Mao membantai 26 juta jiwa ummat Islam di Barat Laut Cina, dan sebagiannya dibiarkan mati kelaparan. Tahun 1964 peraturan pemerintah Cina menggunakan orang-orang muslim di propinsi Xiang untuk percobaan nuklir dan sebagai akibatnya orang-orang di daerah tersebut ditemukan meninggal karena penyakit dan lebih dari 20.000 anak-anak dilahirkan cacat.

Sejak saat ini penindasan dan kedzoliman pemerintahan Cina kepada kaum Musimin tidak pernah berhenti, hingga abad ini. Kebijakan rasisme dan pembunuhan massal terus berlangsung yang dilakukan pemerintah Cina kepada kaum Muslimin di sana. Bahkan di bulan Agustus juga pada tahun 2006 polisi masuk secara paksa ke rumah wanita muslim Aminan Momixi ketika dia mengajar Al Qur'an kepada 37 muridnya. Dia ditahan dan murid-muridnya yang terdiri dari anak-anak yang berusia sangat muda sekitar 7 tahunan juga ikut ditahan.

Olimpiade Beijing 2008 yang dilakukan pemerintahan Cina tidak lain dan tidak bukan adalah kamuflase mereka untuk menutupi fakta sebenarnya kaum Muslimin di Cina yang dianiaya dan didzolimi sepanjang masa.
8.

Di bulan Oktober ini Amina Wadud bikin ulah lagi. Wanita berfaham liberal tersebut sebelumnya pernah menggemparkan dunia Islam di tahun 2005, dengan mengadakan shalat jum'at heboh, yang dipimpinnya sendiri dan dihadiri oleh sekitar 100 orang jamaa'ah laki-laki dan wanita di sebuah gereja katedral di Sundram Tagore Gallery 137 Grene Street, New York.

Di bulan Oktober 2008, wanita penulis buku "Qur'an and Woman : Rereading the Sacred Text from a woman's Perspective", ini kembali menggelar acara serupa, sebuah ibadah yang tidak pernah terjadi selama kurun waktu 1400 tahun dalam sejarah Islam, yakni menjadi imam sekaligus khatib dalam shalat jum'at. Kali ini, Wadud (Mardud) menyelenggarakan Jum'atan heboh di Pusat Pendidikan Muslim di Oxford dengan makmum jamaah laki-laki dan perempuan, dan tentu saja dia pula yang memberikan khutbah singkat pada para jama'ah di aula MEC (Muslim Educational Center) Oxford. Shalat jum'at ala Amina Wadud ini menjadi pembuka konferensi Islam dan feminisme yang digelar di Wolfson College, Oxford.

Amina WadudAgenda tersembunyi Amina Wadud jelas, yakni sebuah serangan peradaban Barat melalui ide feminisme liberal. Upaya Barat untuk meliberalkan Islam ditempuh dengan cara menafsirkan Islam (termasuk hadits) dengan menggunakan kacamata feminisme. Ironisnya, serangan Barat terhadap Islam melalui ide feminisme liberal dan ide-ide sekular lainnya dimaknai sebagai sebuah pembaruan agama. Para penganjur pembaharuan agama masuk melalui pintu pembaharuan fikih sebagai salah satu agendanya. Sejatinya, Amina Wadud telah menghina Islam. Allah SWT menyebut orang yang mencerca Islam sebagai gembong kekafiran yang mana predikat ini tentu lebih buruk dari sekedar kekafiran belaka.
9.

Obama and IsraelDi bulan november ini ada tiga kejadian penting yang menarik perhatian dunia, yang pertama adalah terpilihnya Barack Obama menjadi presiden ke-44 Amerika Serikat. Kejadian ini terjadi pada tanggal 4 November 2008.

Ironisnya, penduduk dunia menyambut terpilihnya Obama ini dengan suka cita, begitu pula dengan sebagian ummat Islam yang tertipu dan tidak mengetahui jati diri Barack Obama yang sebenarnya.

Alhamdulillah, tidak lama berselang, Al Qaeda melalui As Sahab Media mengeluarkan video yang berisi penjelasan dari Hakimul Ummat, Syekh Aiman Az Zawahiri tentang siapa sebenarnya Barack Obama. Video bertajuk Dzahaba Bush wa Majiy Obama secara menarik membandingkan dua karakter yang kelihatannya sama tetapi sebenarnya berbeda, yakni antara Barack Obama dengan Malcom X.

Meskipun Barack Obama dan Malcom X sama-sama berasal dari ras yang sama (negro), dan kedua-duanya juga dikenal sebagai orator ulung, simpatik, penuh kharismatik dan disukai banyak orang, namun keimanan dan pilihan akhir hidup mereka tidaklah serta merta sama. Petunjuk atau hidayah senyatanya adalah hak dan kehendak Allah SWT kepada siapa pun yang dikehendakiNya.

Barack Obama telah memilih untuk menjadi seorang kristen meski dilahirkan dari ayah seorang Muslim. Dia juga telah menunjukkan jati dirinya (Al Wala serta Al Baro) dengan membela mati-matian 'anak emas' Amerika, zionis yahudi dan memusuhi kaum Muslimin Palestina. Barack Obama telah menunjukkan betapa terlahir dari seorang ayah yang muslim bukanlah jaminan untuk kemudian juga menjadi seorang muslim dan berpihak kepada Islam dan kaum Muslimin. Sementara itu, seorang Malcom X yang terlahir dari seorang ayah kristen, namun akhirnya menjadi muslim yang sholeh, dan berjuang untuk tegaknya Islam, bahkan mati ketika memperjuangkan Islam.
10.

Trio SyuhadaKejadian penting kedua di bulan November terjadi lima hari berselang dari terpilihnya Obama, tepatnya pada tanggal 9 November 2008. Trio Mujahid Bom Bali dieksekusi di LP Nusakambangan.

Menjelang siang sebuah sms dari istri Asy Syahid (Insya Allah) Imam Samudra beredar di kalangan masyarakat Muslim. Begini isinya : Bismillah, Saya bersaksi Abdul Aziz bin Syihabuddin bin Nakhail Imam Samudra qudamah SYAHID. Wajahnya bersih baunya harum, belum pernah mencium. Alhamdulillah.

Adik beliau, Lulu Jamaluddin juga bersaksi : "Jenazah kakak wangi sekali waktu dikeluarkan dari peti. Seperti minyak wangi yang sering dipakainya," ujarnya di rumah duka, Lopang Gede, Serang. Sementara itu, kakak Imam Samudra, Khoirul Anwar yang turut memasukan jenazah ke liang lahat begitu terpukau saat melihat sang adik terakhir kali. "Wajahnya seperti anak kecil yang baru saja dapat permen. Seperti bayi yang baru saja dimandikan bidan," katanya. Lebih lanjut Khairul mengatakan, "Wajahnya begitu bahagia dan bersih. Bibirnya tampak senyum."

Sementara itu dari Lamongan, tepatnya di Tenggulun diceritakan bagaimana bau harum semerbak bertebaran dalam ruangan ketika mereka ingin melaksanakan sholat jenazah. "Bau harum semerbak bertebaran dalam ruangan. Kedua mujahid terlihat tersenyum dan wajahnya bersih, sangat bersih, serta jauh lebih tampan. Allahu Akbar!"

Menjelang sore hari, foto-foto mereka semua (Asy Syahid, Insya Allah) menghiasi situs-situs Islam dalam dan luar negeri dan menjadi pembicaraan tiada henti hingga saat ini.
11.

Mumbai AttackKejadian penting ketiga di bulan November yang juga menarik perhatian di penghujung tahun 2008 adalah Peristiwa Mumbai. Sebuah kelompok yang menamakan dirinya Deccan Mujahidin melakukan serangan yang dimulai pada Rabu Malam, 26 November sekitar pukul 10 setelah membajak kapal nelayan, penyerang dikabarkan langsung masuk kota Mumbai dan menguasai beberapa lokasi yang kerap didatangi warga asing, seperti hotel, café, dan sarana transportasi. Pusat Ibadah Yahudi Rumah Nariman, Hotel Taj Mahal dan Hotel Oberoi merupakan tiga tempat yang paling diincar pelaku penyerangan yang menggunakan senjata otomatis AK 47, granat tangan, dan bom.

Jumlah korban tewas dalam peristiwa yang berlangsung selama 160 jam tersebut lebih dari 180 orang termasuk belasan polisi Mumbai, warga asing dari AS, Inggris, dan Israel, serta sembilan orang pelaku. Pasukan khusus Indis, atau National Security Guard (NSG) membutuhkan waktu yang cukup lama dan alot untuk akhirnya bisa membebaskan Hotel Taj Mahal yang merupakan tempat terakhir yang berhasil dibebaskan pada Sabtu pagi tanggal 29 November.

Media nasional India menyatakan bahwa mereka menerima faks dari Deccan Mujahidin yang mengaku bertanggung jawab atas serangan tersebut. Namun pemerintah India menolak peryataan tersebut dan menuding kelompok militan Pakistan, Laskhar e-Taiba, yang menjadi dalang di balik peristiwa di kota bisnis dan wisata ternama India itu. Hingga tulisan ini diturunkan belum ada rilis resmi di situs-situs jihad atas nama mujahidin yang bertanggung jawab dalam Peristiwa Mumbai tersebut.
12.

The Best Shoes in The World. Demikian Syekh Anwar al Awlaki menjuluki sepasang sepatu yang menjadi insiden terpanas akhir tahun ini, yakni peristiwa 'Sepatu Terbang'. Bahkan dia mengatakan : "Jika ada yang tahu merk sepatu si wartawan itu, tolong informasikan pada kami. Kita semua ingin membelinya, sebagai bentuk solidaritas kita pada saudara kita itu!"

Peristiwa 'Sepatu Terbang' terjadi saat presiden George W Bush melakukan kunjungan perpisahan ke Irak. Dalam konferensi pers bersama perdana menteri boneka Iraq, Nuri al Maliki di kantor perdana menteri di Baghdad itulah seorang wartawan pemberani Muntadar Al Zaidi melayangkan sepasang sepatunya yang menurut Bush berukuran 10 di saat Bush melaporkan perkembangan perang pada masa akhir kepresidenannya.

Sayang lemparan itu meleset. Banyak pihak berharap Bush tidak bisa mengelak dari sepatu terbang tersebut. Ini adalah peristiwa sekali dalam seumur hidup, sebuah kesempatan yang diimpi-impikan, sebuah salam perpisahan yang takkan pernah dilupakan Bush.

Al Zaidi, koresponden Al Baghdadi TV yang berkantor di Kairo itu tidak hanya melemparkan sepasang sepatunya ke Bush dari jarak kurang 7 meter. Dia juga mengatakan "Ini ciuman perpisahan, Anjing Kau. Ini dari para janda, anak-anak yatim piatu dan mereka yang terbunuh di Irak."

Bush dulu pernah berhayal bahwa Amerika akan disambut di jalan-jalan kota Baghdad dengan bunga. Namun, tujuh tahun kemudian, yang diterimanya bukan karangan bunga, namun sumpah serapah dan sepatu terbang.

Bush melalui negara teroris Amerika telah mengeluarkan dana sekitar 567 milyar dollar dan 150.000 tentara yang dikirim ke Irak selama hampir 5 tahun 9 bulan. Kini Bush mulai menyesali atas tindakannya ke Irak, apalagi ketika mengetahui kekalahan pasukannya atas mujahidin Irak.
13.

Menjelang tahun baru Islam, umat Islam berduka. Rezim Zionis Israel hari Sabtu (27/12) melakukan serangan besar-besaran ke Jalur Gaza. Rezim penjajah itu mengerahkan pesawat-pesawat tempur jenis F-16 dan helikopter-helikopter Apache-nya dan membantai warga Gaza yang sudah tak berdaya setelah selama setahun lebih diblokade oleh Israel.

Serangan demi serangan masih terus berlanjut hingga hari ini. Jumlah korban tewas hingga hari ini mencapai 390 orang dan melukai lebih dari 1800 warga Gaza.

Siapapun yang melihat dan menyaksikan kondisi Palestina, Masjidil Aqsha, tempat Isra Mi'raj Nabi Muhammad SAW, saat ini, pasti akan bersedih. Agresi dari penjajah kaum terlaknat, yahudi laknatullah, terjadi setiap hari di bumi yang diberkahi tersebut. Kondisi Palestina yang seperti itu telah mewajibkan jihad bagi seluruh kaum muslimin.

Syekhul Jihad, Abdullah Azzam mengatakan bahwa kemuliaan Palestina tidak mungkin kembali hanya dengan ucapan-ucapan saja. Syekh Usamah bin Ladin mengatakan bahwa Amerika tidak akan pernah memimpikan keamanan hingga kami benar-benar merasakannya di Palestina. Syekh Aiman Az Zawahiri, mengeluarkan pesan dengan judul "Palestina merupakan urusan kita dan urusan setiap muslim". Syekh Abu Mush'ab Az Zarqawi mengatakan: "Sesungguhnya kami berperang di Irak sementara mata kami tertuju ke Baitul Maqdis".

Demikian 13 Peristiwa Penting Untuk Diingat Ummat ; Refleksi 2008. Kita tidak tahu apa yang akan terjadi di tahun 2009. Hanya saja, penting bagi ummat, untuk melihat kembali peristiwa-peristiwa yang telah berlalu dan merenung tentang hikmah apa yang ada dibaliknya. Refleksi adalah salah satu cara untuk menunjukkan rasa syukur kita kepada Allah dan memuji-Nya atas segala rahmat dan pertolongan bagi dien ini di saat-saat sulit. Insya Allah!

Halusinasi Penadah Demokrasi Dalam Pamflet Ilusi Negara Islam


MELEMAHNYA propaganda ICG (International Crisi Group) seiring kian lumpuhnya proyek terorisme Amerika, dimunculkan lagi isu wahabisme sebagai ideologi transnasional yang berbahaya, guna mengacak-acak gerakan Islam. Agenda provokasi kini dilanjutkan oleh C. Holland Taylor yang bernaung di bawah payung LibForAll Foundation, bersekutu dengan para penadah demokrasi sekaligus bertindak sebagai agen Melayu, yakni Maarif Center dan the Wahid Institute.

Telaah Buku : Halusinasi Penadah Demokrasi Dalam Pamflet Ilusi Negara Islam

Judul : Ilusi Negara Islam, Ekspansi Gerakan Islam Transnasional di Indonesia
Penerbit : Kerjasama Maarif dan the Wahid institute
Cetakan I: April 2009, 321 halaman


Proyek terorisme ICG pimpinan Sidney Jones, yang mengguncang opini publik Indonesia (2001-2007), terbukti gagal mengaitkan JI (Jamaah Islamiyah) dengan berbagai institusi penegak Syari’at Islam di Indonesia. Namun, upaya melemahkan gerakan Islam dan memandulkan ideologi jihad kaum Muslimin, agaknya bukan saja belum reda, malah juga kian gigih dilakukan.

MELEMAHNYA propaganda ICG (International Crisi Group) seiring kian lumpuhnya proyek terorisme Amerika, dimunculkan lagi isu wahabisme sebagai ideologi transnasional yang berbahaya, guna mengacak-acak gerakan Islam. Agenda provokasi kini dilanjutkan oleh C. Holland Taylor yang bernaung di bawah payung LibForAll Foundation, bersekutu dengan para penadah demokrasi sekaligus bertindak sebagai agen Melayu, yakni Maarif Center dan the Wahid Institute.

Persekutuan LibForAll dengan jaringan spilis (sekularisme, pluralisme, liberalisme), merupakan proyek baru melawan apa yang mereka sebut bahaya ‘infiltrasi ideologi radikal Wahabisme’. Proyek baru ini dibuncahkan dalam bentuk penerbitan buku, yang menyeret sejumlah nama tokoh spilis di dalamnya, antara lain Prof. Dr. Syafi’i Maarif, Prof. Dr. Munir Mulkhan, Abdurrahman Wahid, dan kyai penyair Musthafa Bisri, yang kemudian melahirkan skandal akademik karena terjadinya kebohongan publik.

Pada 16 Mei 2009 lalu, secara bersama-sama, Maarif, the Wahid institute, dan Gerakan Bhineka Tunggal Ika, melaunching buku pamflet bernuansa SARA, berjudul Ilusi Negara Islam (INI). Tapi aneh, seminggu kemudian digugat oleh sejumlah peneliti yang dicantumkan namanya dalam buku dimaksud. Para peneliti tersebut merasa tidak melakukan penelitian yang menghasilkan provokasi murahan itu. Mereka melakukan penelitian yang berbeda secara materi dan substansial. Sehingga apa yang ditulis dalam buku itu, sebagaimana dijelaskan para peneliti yang telah disampaikan ke berbagai media massa, sudah menyimpang jauh dari desain dan tujuan penelitian.

Di buku ini diwacanakan, misalnya, betapa organisasi Islam sebesar Muhammadiyah sudah sedemikian parah ‘diacak-acak’ anggotanya sendiri yang merangkap sebagai aktivis Partai Keadilan Sejahtera (PKS). Banyak masjid dan lembaga-lembaga pendidikannya ‘diserobot’ orang-orang partai. Begitu pula NU, di Kabupaten Magelang, Jawa Tengah saja, katanya sudah ‘kehilangan’ 11 masjid/mushala, belum lagi di Jawa Timur.

Buku Ilusi Negara Islam, memang sarat dengan muatan kebencian, politisasi dan juga adudomba antara warga Muhammadiyah dan NU yang secara sengaja ataupun kebetulan berafiliasi secara politik ke Partai Keadilan Sejahtera (PKS), Hizbut Tahrir Indonesia (HTI). Ada juga yang disinyalir aktif di organisasi gerakan lain yang dicap radikal seperti Front Pembela Islam (FPI), dan Majelis Mujahidin Indonesia (MMI).

Kategorisasi Islam radikal yang dilabelkan pada gerakan Islam, seperti PKS bersama-sama HTI, Dewan Dakwah Islam Indonesia (DDII), MMI, FPI, dan sejumlah ormas Islam lainnya. Menunjukkan dengan sangat jelas motivasi dan misi politik belah bambu yang dibawa persekutuan LibForAll. Caranya, memetakan jenis organisasi ‘Islam radikal’ yang harus diberantas, dan meghembuskan amarah ‘Muslim Moderat’ yang bertindak sebagai penadah demokrasi dan bersahabat dengan orang-orang kafir.

Buku ini menjeneralisir bagaimana infiltrasi wahabi dan salafy ke tubuh NU dan Muhammadiyah. Tidaqk lupa pula menyebutkan, bahwa ide-ide wahabi sudah banyak menyebar ke dalam fiqih Muhammadiyah yang kemudian menjadikan Muhammadiyah terkenal sebagai ormas Islam yang memproklamirkan purifikasi Islam, pemurnian masyarakat dari unsur TBC: Takhayul, Bid’ah dan Churafat.

Muhammadiyah juga secara institusional pernah menjadi salah satu pendukung utama Masyumi yang dalam pemilu 1955 memperjuangkan Islam sebagai asas dan ideologi negara Republik Indonesia. Dalam sidang tarjih tahun 1959 memproklamirkan penerapan syariat Islam dalam tubuh negara sebgaimana yang dilakukan oleh MMI saat ini. Fakta-fakta tersebut juga menunjukan bahwa sejak dulu di Muhammadiyah terdapat ulama, pengurus dan aktivisnya yang memperjuangkan penegakan syariat Islam secara formal kenegaraan. Apakah mereka merupakan infiltran wahabi dan salafiy yang merusak Muhammadiyah?

Oleh karena itu, buku ini merupakan upaya mengingkari keragaman teologis dan sosiologis –yang selalu mereka gembar gemborkan- dalam persyarikatan Muhammadiyah. Jika hanya menfitnah ulama, pengurus, aktivis dan pengurus Muhammadiyah sebagai para infiltran yang merusak Muhammadiyah, belum seberapa bahaya. Tapi, memprovokasi, menyingkirkan pengurus, ulama dan anggota Muhammadiyah yang secara ideologi dan politik memilih PKS dan HTI, jelas bukanlah prilaku dan akhlak Muslim.

Sementara kita menyaksikan mereka bersanding dengan orang kafir untuk merendahkan saudara Muslim di luar komunitasnya. Kita malu melihat orang Islam menjadi pembantu orang lain. Maka, ini lah buku pamflet yang memaksakan kehendak dan melegitimasi ’jalan sesat’ untuk menyingkirkan para ’wahabi’ dan ’salafy’ dari komunitas NU dan Muhammadiyah?

Halusinasi

Setelah mencoba menggerus permusuhan di antara warga NU dan Muhammadiyah, buku ini alih-alih meredakan suasana atau memberi arah baru untuk persatuan dan membangun supremasi Islam rahmatan lil alamin. Mereka justru membuka konfrontasi baru antara NU-Muhammadiyah melawan generasi muda Islam PKS, HTI, MMI, DDII, FPI; dengan memosisikan mereka sebagai ’musuh’ yang lebih jahat dibanding gerakan zionisme, komunisme, dan sekularisme.

Di antara bentuk provokasi, pelecehan, sekaligus kebebalannya menghadapi kenyataan, dapat dilihat pada halaman pengantar buku tulisan Syafii Maarif. Kata-katanya menyedak, menganggap pelaksanaan syari’at Islam melalui kekuasaan sebagai kebodohan.

“Dibayangkan dengan pelaksanaan syariah ini, Tuhan akan meridhai Indonesia?” Anehnya, semua kelompok Islam fundamentalis anti demokrasi, tetapi memakai lembaga Negara demokrasi untuk menyalurkan cita-cita politiknya. Fakta ini menunjukkan satu hal: bagi mereka bentrokan antara teori dan praktik tidak menjadi soal. Dalam ungkapan lain, yang terbaca di sini adalah ketidakjujuran dalam berpolitik; secara teori demokrasi diharamkan, dalam praktik digunakan, demi tercapainya tujuan.”

Seperti biasa, retorika Maarif berbunga-bunga penuh distorsi, tapi miskin logika dan kosong nash syar’i. Ibarat pisau yang digunakan menusuk dan memburai usus orang lain. Seketika dia marah menjerit-jerit, tatkala orang yang disakiti dan ditusuk pisau demokrasi itu, balas menusuk dan membongkar kebusukannya menggunakan cara dan pisau yang sama. Bukankah adil, bila dalam kaitan ini kita mengikuti nasihat Qur’an, “tidak salah bila kamu balas menggunakan cara yang sama dan seimbang?” (Qs. 16:126; 22:60).

Sebagai penadah ideologi transnasional demokrasi, para penggagas buku ini bukanlah representasi pemikiran Islam, baik di NU maupun Muhammadiyah. Tetapi berambisi menunjukkan adanya konspirasi transnasional yang bekerja di Indonesia, yang telah menyusup ke tubuh Muhmmadiyah dan NU.

Dalam konteks perang AS melawan terorisme di seluruh dunia saat ini, kita dapat membaca bahwa buku ini hendak mencari keterkaitan antara orang-orang wahabi dan salafy di tubuh NU dan Muhammadiyah, atau ormas/partai Islam lain: PKS, HTI, DDII, MMI dan FPI dengan organisasi teroris global seperti JI (Jemaah Islamiyah) dan/atau al Qaidah di Indonesia. Tapi tidak menemukannya, selain tuduhan dusta.

Artikel ’Musuh Dalam Selimut’ yang dinisbahkan pada Abdurrahman Wahid, adalah buktinya. Dikatakan, ”Pada umumnya aspirasi kelompok garis keras di Indonesia dipengaruhi oleh gerakan Islam transnasional dari Timur Tengah, terutama Wahabi dan Ikhwanul Muslimin atau gabungan keduanya. Kelompok garis keras, termasuk partai politiknya, menyimpan agenda berbeda dari ormas Islam moderat seperti Muhammadiyah dan NU, dan partai-partai berhaluan kebangsaan.

Kelompok garis keras telah ’berhasil’ mengubah wajah Islam Indonesia menjadi agresif, beringas, intoleran, dan penuh kebencian.

Kelompok garis keras berusaha merebut simpati umat Islam dengan jargon membela Islam, dengan dalih tarbiyah dan dakwah amar ma’ruf nahy munkar. Sementara mereka sendiri memahami Islam tanpa mengerti substansi ajaran Islam sebagaimana dipahami oleh para wali, ulama, dan pendiri bangsa. Lebih dari itu, sebagai bangsa kita harus sadar bahwa apa yang diperjuangkan aktivis garis keras sebenarnya bertentangan dan mengancam Pancasila dan UUD 145, dan bisa menghancurkan NKRI.”

Nampaknya, publikasi buku ini dirancang sebagai referensi politik guna menohok serta mendiskreditkan PKS dan HTI –gerakan Islam yang dianggap mewakili ideologi transnasional. Untuk membangkitkan sentimen hizbiyah di antara ormas NU dan Muhammadiyah, tidak lupa Gerakan Wahabi dan Ikhwanul Muslimin ‘dijual’ sebagai isu utama ideologi transnasional.

“Infiltrasi kelompok garis keras ini telah menyebabkan kegaduhan dalam tubuh ormas Islam Islam NU dan Muhammadiyah. Gerakan garis keras transnasional dan kaki tangannya di Indonesia telah lama melakukan infiltrasi ke Muhammadiyah. Dalam Muktamar Muhammadiyah di Malang, Juli 2005, para agen kelompok garis keras, termasuk kader-kader PKS dan HTI, berhasil memilih beberapa simpatisannya menjadi ketua PP Muhammadiyah. Karena infiltrasi yang semakin kuat inilah, tokoh-tokoh moderat Muhammadiyah menganggap situasi semakin berbahaya.”

Masih kata Durahman, “Salah satu temuan yang sangat mengejutkan para peneliti lapangan adalah fenomena rangkap anggota (dual membership), terutama antara Muhammadiyah dan garis keras. Bahkan tim peneliti lapangan memperkirakan sampai 75% pemimpin garis keras yang diwawancarai punya ikatan dengan Muhammadiyah.

Selain terhadap Muhammadiyah, penyusupan juga terjadi secara sitematis terhadap NU. Penelitian ini menunjukkan bahwa sebagian besar penyerobot masjid NU adalah kelompok PKS dan HTI. Sementara terkait dengan isu khilafah yang diperjuangkan HTI, Majelis Bahtsul Masa’il memutuskan bahwa Khilafah Islamiyah tidak memiliki rujukan teologis, baik di dalam Qur’an maupun hadits.”

Hujatan terhadap gerakan Islam dan penegakan syari’at Islam, di dalam buku ini masih panjang. Tapi membahasnya sia-sia, mengingat seluruh isi buku ini tertolak –dalam istilah hadits termasuk mungkar- karena sudah dibantah, bahkan para penelitinya berlepas diri dari keterlibatannya dalam penelitian.

Maka tidak berlebihan bila buku ini dipandang tidak lebih dari sekadar halusinasi kaum penadah demokrasi. Sebagai cermin dari sikap, tindakan, serta pemahaman Ahmad Syafii Maarif dan Abdurrahman Wahid, dua tokoh Muslim liberal yang bertindak sebagai penanggungjawab isi buku. Mereka ‘sakit hati’ mengetahui pemikiran sekulernya terkikis habis di komunitas NU dan Muhammadiyah. Penyebabnnya -seperti yang mereka beberkan sendiri dalam buku ini- adalah infiltrasi ideologi Islam radikal di tubuh kedua organisasi itu.

Tidak Ilmiah

Buku Ilusi Negara Islam, yang diterbitkan menjelang Pemilu dan Pilpres 2009 ini, sama sekali tidak memuat laporan hasil penelitian ilmiah, sebagaimana diklaim Holland Taylor dan Abdurrahman Wahid. Buku ini tidak lebih dari sekadar pamflet politik. Parahnya lagi, tidak ada penjelasan –bukan editor- siapa penulis buku tersebut.

Dari segi metodologi, isi buku ini pasti tidak bisa dipertanggungjawabkan. Klaim hasil penelitian selama dua tahun di 17 provinsi wilayah Indonesia, hanyalah dusta belaka. Buktinya, peneliti lapangan, Dr Zuli Qodir, Adur Rozaki MSi, Laode Arham SS, Nur Khalik Ridwan SAg memprotes keras publikasi buku Ilusi Negara Islam yang diterbitkan secara keroyokan oleh the Wahid Istitute, Maarif Institute dan Gerakan Bhineka Tunggal Ika. Alasan protes mereka tegas, bahwa buku tersebut tidak sesuai dengan apa yang mereka teliti, dan isinya mengadu domba umat Islam.

Dalam nota protes yang dilayangkan ke LibForAll, Zuli Qodir menegaskan, isi buku itu bukan merupakan hasil penelitiannya meskipun mereka disebut sebagai penelitinya. Sebab isi dari buku tersebut telah menyimpang dari apa yang mereka teliti. Selain itu, pihaknya juga tidak dilibatkan dalam proses penerbitan.

“Kami tidak pernah diajak dialog di dalam proses menganalisis data dan membuat laporan peneliltian sampai diterbitkan menjadi buku,” kata Zuli.

Dalam proses pengumpulan data, lanjut Zuli, beberapa nama yang dicantumkan sebagai peneliti jauh hari sudah mengundurkan diri seperti Khalik Ridwan dan Abdur Rozaki, namun masih dicantumkani. Padahal keduanya sudah tidak lagi terlibat dalam tahap penelitian sejak pengumpulan dan analisis data, penulisan laporan hingga penerbitan buku.
Menurut Zuli, tujuan penerbitan buku 'Ilusi Negara Islam' telah bergeser dari riset yang semula bertujuan akademik kepada politis.

“Para peneliti merasa namanya dicatut hanya sebagai legitimasi politis dari kepentingan pihak asing. Sebagaimana dilakukan Holland Taylor dari LibForAll, Amerika Serikat yang begitu dominan bekerja dalam kepentingan riset dan penerbitan buku ini,” jelasnya.

Karena itu, peneliti Yogyakarta menuntut kepada LibForAll untuk menarik peredaran buku tersebut jika tetap mencantumkan nama-nama peneliti Yogyakarta. “Kami menghimbau kepada para peneliti dan intelektual Indonesia untuk lebih berhati-hati dan tidak mudah diperalat dan dimanipulasi oleh kepentingan agen intelektual asing yang bekerja di Indonesia,” tandas peneliti Yogyakarta.

Sementara Ahmad Suadey, Direktur The Wahid Institute, menurut para peneliti yang mengundurkan diri itu, menolak bertanggungjawab atas fitnah yang ditaburkan buku itu. “Aku malah baru tahu. Kalau gitu perlu klarifikasi ke LibForAll. Kalau perlu teman-teman bikin nota protes tertulis. Aku gak keberatan karena saya tidak berhubungan dengan isi sama sekali,” elaknya enteng.

Menjadi kian tidak ilmiah, bahkan menggelikan manakala diketahui pencantuman KH Abdurahman Wahid alias Gus Dur sebagai editornya. Sudah sejak lama penglihatan Durahman terganggu, mustahil dia bisa mengedit buku? Apakah buku ini bagian dari kelakar Durahman, merasa sebagai bapak bangsa tapi dalam berpartai pun dia tak dihargai oleh cucunya sendiri?

Dari fakta di atas, kemudian mengaitkannya dengan sponsor penelitian serta aktor di balik penerbitan buku tersebut, jelas Holland Taylor yang konon merupakan anggota Partai Republik Konservatif Amerika Serikat dan kawan dari sang ”predator” Amerika George Bush, sengaja memperalat kelompok oportunis yang mengaku-aku sebagai pembela NKRI. Padahal sebenarnya, tidak lebih dari musang berbulu ayam, yang secara suka rela menjadi komparador asing atas nama demokrasi.

Bahkan secara eksplisit menyebut keterlibatan sejumlah negara-negara Islam lain di Timur Tengah dalam penyebaran dan konspirasi trans-nasional tersebut. Tentu saja ini merupakan serangan ”agen” Amerika Holland Taylor terhadap para aktivis Islam yang memperjuangkan cita-cita politik Syariat Islam, dengan memanfaatkan ’jasa’ para penadah dana demokrasi. Tidak peduli, bahwa aspirasi penegakan syari’at Islam dijamin oleh Konstitusi kita dan UU No. 12 tahun 2005 yang menjamin kebebasan serta hak sipil politik di Indonesia.

Sebagaimana diketahui publik, upaya ini telah dilakukan agen-agen Amerika terhadap Majelis Mujahidin Indonesia, tapi mereka gagal menemukan bukti apa pun. Holland Taylor ingin membuktikannya dengan penelitian panjang yang melibatkan para profesor doktor di Indoensia. Ia telah berhasil menunggangi Munir Mulkhan, dan saling memanfaatkan bersama Syafi’i Maarif, Durahman dan Musthafa Bisri serta para intelektual dan peneliti Indonesia. Namun, mereka gagal lagi, membuktikan tuduhannya. Itulah rentetan skandal dan halusinasi yang dibuat para penadah demokrasi dalam ’ilusi negara Islam’ ini.

Menilai isi buku, yang kemudian diprotes para peneliti lapangan, serta mengetahui Holland Taylor dengan LibForAll sebagai sponsor, kita dapat mengambil pelajaran: pertama, buku Ilusi Negara Islam hanyalah halusinasi (ketakutan) para penadah demokrasi, kehilangan popularitas dan sekadar mencari ’sesuap nasi’, sekalipun dengan menjual agama. Bagi penggagasnya, seperti sabda Rasulullah Saw: ”agama mereka adalah perutnya, wanita sebagai kiblatnya, dan harta benda sebagai cita-citanya yang paling tinggi.”

Kedua, para intelektual Islam di Indonesia sebaiknya tidak menghambat perjuangan penegakkan syariat Islam.

Perjuangan penegakan syari’at Islam di lembaga negara tidak ada kaitannya dengan infiltrasi wahabi, salafy, apalagi jaringan JI dan al Qaidah. Penegakan syari’at Islam adalah seruan Allah semata yang wajib ditaati setiap Muslim.

Ketiga, skandal Ilusi Negara Islam ini, seharusnya menyadarkan seorang K.H Abdurrahman Wahid (editor?) dan Buya Syafii Maarif yang memberikan kata pengantar pada sebuah buku yang tidak bertanggungjawab. Bahwa, secara sadar atau tidak, mereka telah merendahkan martabatnya sendiri karena, ”mengedit dan memberi pengantar buku yang kemudian digugat keabsahannya oleh penelitinya sendiri.” Apakah kualitas para peneliti mengenai Islam di Indonesia begitu tidak berharganya, sehingga mudah diperalat untuk kepentingan orang asing dan anti Islam?

Irhaby 007



Forum Al Ansar Al Islami, Agustus, tahun 2004. Seseorang dari forum jihad yang memiliki ribuan anggota tersebut mengirimkan sebuah pesan kehormatan dan pujian kepada Irhabi 007. Berikut pesannya :

‘” Kepada saudara kami Irhabi 007. Saudara kami Irhabi 007, Anda telah menunjukkan kemampuan yang sangat bagus dalam menyediakan pelayanan message board ini, sebagaimana yang saya lihat, dan juga dalam melayani hal-hal yang berkenaan dengan jihad, masya Allah. Demi Tuhan, kami tidak suka mendengar ada yang menyakiti Anda, jadi kami mohonkan kepada Allah, agar Anda selalu berada dalam perlindunganNya.

Anda adalah salah satu dari orang-orang top yang begitu peduli melayani saudara Anda. Semoga Allah menambahkan semua di samping kerja Anda yang bagus, dan semoga Anda selalu berhati-hati dan sukses.

Kami ucapkan lanjutkan kerja Anda dengan berkah dari Allah. Lanjutkan, semoga Allah melindungi Anda. Lanjutkan melayani hal-hal yang berkaitan dengan jihad dan para pendukungnya. Dan saya mohonkan kepada Allah Yang Maha Perkasa, Maha Mulia dan Maha Pemberi Ampunan untuk menjaga semua orang yang ingin membantu agamaNya.

Amin.”

Penghormatan dan pujian kepada Irhabi 007 di atas memang tidak berlebihan. Seseorang yang kemudian dikenal sebagai Irhabi 007 layak mendapatkannya. Nama Irhabi 007 telah begitu melegenda dalam dunia Cyber Jihad. Keahlian dan aktivitas Irhabi 007 telah begitu dikenal di dunia maya, baik oleh kawan maupun lawan. Banyak pengguna internet, terutama forum-forum jihad manca negara yang mengharapkan bisa berjumpa, bertegur sapa dengannya, meski hanya sejenak Dialah Sang Legenda Cyber Jihad, Irhabi 007.


Awal Kemunculan Irhabi 007

Siapakah Irhabi 007 ? Apa saja yang telah dia lakukan sehingga namanya menjadi legenda ? Mengapa dia melakukan semua hal yang bisa dikatakan penuh resiko tersebut ? Sejak kapan identitasnya diketahui secara umum ?

Pada awalnya, nama Irhabi 007 hanya dikenal di dunia maya. Irhaby berarti teroris dan 007 adalah angka terkenal bagi agen rahasia kerajaan Inggris (dalam film) yang bernama James Bond. Namun Irhabi 007 yang ini tidak membela Ratu (Inggris) melainkan memeranginya. Tidak ada seseorang pun yang mengetahui siapa dia sebenarnya dan dimana dia berada. Irhabi 007 hanya dikenal sebagai seorang yang sangat aktif dalam dunia maya, khususnya dalam cyber jihad. Irhabi 007 bisa dikatakan selalu dalam kondisi on line, 24 jam penuh. Irhabi 007 dikenal sebagai seorang simpatisan Al Qaeda yang juga seorang ahli komputer dan dunia cyber. Setiap harinya Irhabi 007 melakukan aktivitas dengan internet, seperti meng-convert video, termasuk video-video jihad, aksi syahid dan eksekusi murtadin di Iraq ke dalam format yang bisa ditampilkan di situs. Kelihatan sekali kalau Irhabi 007 ini banyak menguasai masalah-masalah tehnologi informasi. Salah satu aktivitasnya yang paling menonjol adalah membuat sebuah situs dengan nama youbomit dan menjadi administrator Forum Al Ansar Al Islami yang sangat bergengsi karena melibatkan sekitar 4500 member yang kebanyakan adalah Mujahidin.

Tidak ada yang tahu kapan persisnya nama Irhabi 007 mulai malang melintang di jagat Cyber Jihad. Kemunculan namanya pun tidak serta merta bisa memastikan dimana keberadaannya. Ini juga merupakan salah satu keahlian Irhabi 007. Hanya saja, aktivitas Irhabi 007 mulai bisa dideteksi di tahun 2001. Aktivitas Irhabi 007 meningkat bersamaan dengan dimulainya invasi Amerika ke Iraq, tahun 2003. Saat itu, Irhabi 007 mulai aktif mengupload gambar-gambar perang Iraq di internet. Di tahun itu pula dia mulai mempublikasikan materi-materinya termasuk bagaimana menghack komputer. Bahkan dia juga sudah menulis metodenya tersebut ke dalam sebuah buku. Aktivis dan Mujahidin yang aktif di forum-forum Islam mulai mengenal dan terkagum-kagum pada keahlian dan keberanian Irhabi 007. Pihak musuh, Amerika dan sekutu-sekutunya pun mulai menyadari keberadaan Irhabi 007, yang dari namanya saja sudah cukup menyakitkan hati mereka. Maka perburuan kepada Irhabi 007 pun dimulai!

High Tech Dari Sebuah Kamar

Hampir selama dua tahun, dinas intelijen dari seluruh dunia mencoba mengungkapkan identitas Irhabi 007. Musuh-musuh Islam telah mengetahui bahwa Irhabi 007 adalah pendukung dan simpatisan Al Qaeda. Bahkan keberadaannya diyakini sebagai kunci penghubung Al Qaeda. Mereka kerapkali melihat Irhabi 007 mempropagandakan mujahidin Iraq pimpinan Syekh Abu Musab Az Zarqawi dan mengajarkan secara on line kepada mujahidin bagaimana menggunakan komputer untuk tujuan tersebut. Irhabi 007 bahkan pernah menghack komputer universitas di Amerika. Irhabi 007 memang ahlinya. Dia mampu membuat sebuah terobosan baru tentang kegunaan internet. Tidak terhitung banyaknya situs dan forum-forum Islami dengan password tertentu bermunculan. Para mujahidin yang berkumpul dalam komunitas dunia maya dengan cepat mempunyai keahlian dalam menghack, membuat program, membuat serangan on line serta menguasai desain digital dan media, dan Irhabi 007 merupakan seorang ahli dalam semua bidang ini sekaligus menjadi instrukturnya.

Irhabi 007 dengan keahlian dan keikhlasannya telah menggerakkan para mujahid menuju serangan abad 21 melalui kemampuannya secara tersembunyi dan terlindungi dengan menyebarkan buku pedoman persenjataan, video yang memuat aksi mujahidin, seperti eksekusi murtadin, dan materi lain yang bersifat propaganda.

Kesuksesan Irhabi 007 berasal dari kombinasi antara keahlian dan pemilihan waktu. Di awal tahun 2004, Irhabi 007 bergabung dengan forum dengan pesan yang terlindungi oleh password, yang dikenal sebagai Muntada atau Forum al-Ansar al-Islami, dan tidak lama sesudahnya dengan Forum al-Ekhlas, dua dari forum yang terlindungi password dengan ribuan anggota yang telah digunakan oleh Al-Qaeda untuk instruksi militer, propaganda, dan perekrutan. Pada saat yang sama, Syekh Zarqawi, r.h. mulai menggunakan internet sebagai alat utamanya untuk menyebarkan propaganda mengenai perjuangan mujahidin di Iraq. Syekh Zarqawi memerlukan rekan-rekan yang cerdas di bidang komputer, dan Irhabi 007 terbukti menonjol diantara pendukung lainnya, yang kebanyakan berada di Eropa.

Peranan utama Irhabi 007 mulai menjadi pembicaraan di jagat Cyber Jihad di bulan April pada tahun yang sama, ketika mujahidin di bawah kendali Syekh Zarqawi mengubah nama mereka menjadi Tandzim Al Qaeda di Iraq dan mulai mengeluarkan pernyataan resmi melalui juru bicaranya, Syekh Abu Maysara al-Iraqi, di Forum Al Ansar Al Islami. Pada pemunculan pertamanya, al-Iraqi menuliskan dengan bahasa Arab mengenai kabar baik yaitu sebuah kelompok yang terdiri dari orang-orang yang berani dan membanggakan yang diharapkan bisa menyerang kepentingan ekonomi agresor kuffar Amerika dan memenangkan pertarungan tersebut demi kebangkitan Islam.

Pada waktu itu, beberapa orang meragukan keautentikan pemunculan tersebut, namun Irhabi 007 menjadi orang pertama yang memberikan respon, menawarkan kata-kata dukungan. Tidak lama al-Iraqi menjawab tawaran tersebut dan mengukuhkan kerjasama mereka, atas peranan utama Irhabi 007.

Melewati satu setengah tahun berikutnya, Irhabi 007 membuktikan dirinya sebagai mujahidin yang dapat diandalkan yang memiliki keahlian dalam berbagai bidang berkaitan dengan internet. Irhabi 007 menjadi seorang anggota yang sangat aktif di forum-forum jihad dengan bahasa Inggris dan Arab. Dia bekerja melindungi dan memikirkan keamanan on line, membuat jaringan multimedia, dan menyelenggarakan seminar secara on line mengenai kegunaan internet. Irhabi 007 terlihat on line siang dan malam, siap menjawab pertanyaan-pertanyaan tentang bagaimana cara mengirimkan video, bahkan ia seringkali bersedia mengambil alih serta melakukan pengiriman itu sendiri. Irhabi juga memiliki kemampuan menghack situs serta berkonsentrasi mengajarkannya kepada para surfer internet secara rahasia dengan browsing tanpa nama.

Suatu ketika, Irhabi 007 pernah mengirimkan pesan sebanyak 20 halaman berjudul “ Seminar Hacker Website “, kepada forum Al-Ekhlas. Pesan-pesan tersebut berisi informasi mendetail tentang seni hacker, lusinan daftar website yang mudah diserang, website yang dapat di upload . Irhabi 007 menggunakan sendiri strategi ini, meng up load data ke web site yang dijalankan oleh negara bagian Arkansas, kemudian Irhabi 007 juga meng up load data ke web site yang dijalankan oleh Universitas George Washington. Keahliannya tersebut membuat pihak musuh meyakini bahwa Irhabi 007 bedomisili di Amerika Serikat.

Irhabi 007 juga menggunakan website-website lain yang tidak terhitung jumlahnya untuk memberikan panduan secara gratis mengenai bahan-bahan yang diperlukan oleh para mujahid untuk di up load dan share. Sebagai tambahan dari situs-situs tersebut, Irhabi 007 menyediakan cara-cara untuk menemukan server yang mudah diserang, sekaligus juga saran untuk mengamankan situs tersebut. Dengan cara ini, para mujahid dapat menggunakan bantuan pihak ketiga untuk menyebarkan propaganda mereka, sehingga mereka tidak perlu beresiko menggunakan ruang web mereka sendiri dan yang terpenting mereka tidak menggunakan uang mereka sendiri.

Kemampuan Irhabi 007 dalam Cyber Jihad bermanfaat tidak hanya dalam pertukaran media, tetapi juga dalam pendistribusian dalam skala besar semua produksi Al Qaeda. Dalam suatu kejadian, Irhaby membuat sebuah page untuk menyebarluaskan sebuah film yang diproduksi oleh Al-Qaeda, khususnya Syekh Zarqawi yang berjudul “ Semua Demi Agama Allah “. Alamat page tersebut adalah http://www.alaflam.net/wdkl.

Jaringan itu, di up load di bulan Juni 2005, menyediakan berbagai outlet dimana para pengunjung dapat menemukan video tersebut. Bila ada sebuah kejadian yang menyebabkan salah satu situs tidak dapat digunakan, maka ada banyak sumber lain yang tersedia sebagai pendukung. Beberapa di antaranya berada pada domain seperti http://www.irhabi007.ca atau http://www.irhabi007.tv , menunjukkan keterlibatan Irhaby yang sangat kuat. Film tersebut, yang dikeluarkan secara khusus oleh Al Qaeda di Iraq, menampilkan ceramah dan nasihat dari Syekh Usama bin Laden yang sangat bermanfaat bagi para mujahidin, uraian mengenai penjara Abu Ghraib, dan pernyataan politik mengenai aturan Perdana Menteri Murtadin Iraq Ayad Allawi.

Siapa sangka, kecanggihan dunia maya dalam Cyber Jihad ini dilakukan oleh Irhabi 007 melalui kamar tidurnya yang berantakan. Semua itu tidak menghalangi Irhabi 007 yang kemudian dikenali sebagai seorang pemuda muslim berusia 23 tahun, mahasiswa TI di sebuah universitas di London. Dialah Younus At Tsouly, alias Irhabi 007.

Keahlian-Keahlian Irhabi 007

Jika dikumpulkan, keahlian-keahlian dan sepak terjang Irhabi 007 dalam dunia Cyber Jihad meliputi ; keahlian di bidang hacking (membobol ke dalam sistem komputer) dan cracking (dapat melewati penjagaan keamaanan software). Beliau juga mengajarkan kaum muslimin bagaimana cara untuk menyembunyikan diri mereka sendiri dari deteksi.

Komputer yang digunakan Irhabi 007 juga memiliki kemampuan membobol ke dalam server-server web yang tidak terproteksi dan menggunakan File Transfer Protocol (FTP), sebuah mekanisme untuk tukar-menukar file melalui Internet, untuk memposting file yang berhubungan dengan jihad. Teknik ini memungkinkan yang lainnya untuk mengakses secara cepat sejumlah besar file yang beliau posting ke server-server yang di hack. Di antara file-file Irhabi 007 yang disebarkan melalui metode ini adalah file klip-klip audio dan video pimpinan Al Qaeda, termasuk Syekh Usama bin Laden, Syekh Ayman al Zawahiri dan Syekh Abu Musab al Zarqawi.

Irhabi 007 juga berkemampuan menggunakan jasa web hosting gratis, beberapa diantaranya berlokasi di Amerika Serikat, untuk membuat situs-situs web baru. Dalam kaitannya dengan bandwidth yang terbatas (jumlah dan kecepatan data yang dikirimkan) yang biasanya ditawarkan oleh jasa hosting gratis, jasa ini merupakan jasa paling utama yang digunakan beliau untuk memasang link kepada materi yang berlokasi di server-server lainnya, termasuk bermacam-macam situs FTP yang kendalinya telah dia ambil alih.

Beberapa alamat Web yang dibuatnya merupakan variasi dari nicknamenya (nama panggilan, pent) saat online, seperti "erhabi", "007irhabi," dan "irhaby007;" dia menamakan dua dari situsnya yang lain "alqa3edah" (seperti Al Qaeda) dan "deadzionists" (matilah para zionis, pent). Para pengunjung situs ini bisa mengakses link-link untuk buku pedoman penggunaan senjata dan klip-klip audio dan video yang mendukung usaha-usaha Al Qaeda di Iraq dan Eropa, termasuk video-video pasukan Amerika yang dipenggal di Iraq.

Dalam rangka untuk mengambil manfaat dari jasa web hosting yang lebih baik, yang tersedia bagi pelanggan yang membayar, Irhabi 007 menggunakan informasi kartu kredit dan kartu identitas pada musim panas 2005. Salah satu situs yang beliau buat dengan memanfaatkan informasi dikenal sebagai "alerhaab." Beliau menyatakan bahwa "alerhaab" digunakan oleh kelompok jihad sesungguhnya untuk mengirim materi-materi jihadi, tetapi informasi registrasi situs tersebut terdaftar atas nama seorang wanita Inggris yang tinggal di daerah London. Situs ini dapat menelusur balik kepada Irhabi 007 karena alamat email yang terdaftar di registrasi bukan atas nama wanita Inggris, tetapi benar-benar alamat yang digunakan oleh Irhabi 007. Beliau mengulangi kecakapannya untuk mendaftarkan situs-situs web dengan informasi yang telah dimanfaatkannya secara cepat beberapa kali. Sebagai contoh, situs "irhaab007" yang didaftarkan atas nama anggota pasukan Khusus Angkatan Darat Amerika Serikat yang tinggal di Pennsylvania.

Pada bulan Juli 2004, Irhabi 007 melakukan tindakan yang luar biasa berani menyita perhatian FBI ketika dia membajak server FTP yang dioperasikan oleh Departemen Jalan Raya Arkansas dan Transportasi menjelmakannya menjadi papan pesan Al Qaeda. Beliau memposting lusinan file audio dan video jihadi sehingga yang lainnya dapat dengan bebas mendownloadnya. File-file ini termasuk video-video yang dibuat oleh kelompok gabungan Al Qaeda di Saudi Arabia yang bertanggung jawab terhadap serangan atas perumahan yang didiami para karyawan luar negeri di Kerajaan pada bulan November 2003.

Pada bulan Agustus 2004 Irhabi 007 kembali menarik perhatian pelaksana hukum Austria karena memposting peta garasi bawah tanah di Vienna. Dalam kisaran waktu tersebut, pemerintah di Amerika Serikat dan Kerajaan Inggris, seperti halnya ahli-ahli di luar pemerintahan, dibuat kebingungan dengan sepak terjang Irhabi 007 di dunia maya. Mereka pun dengan serius berusaha melacak lokasi Irhaby 007 dengan dengan menggunakan beragam metode pelacakan.

Sang Legenda Cyber Jihad Yang Terus Hidup

Takdir Allah pasti terjadi pada setiap hambaNya. Di bulan Oktober 2005, Irhabi 007 menghilang dari message boards. Nick Name Irhabi 007 tidak terlihat lagi on line di forum-forum jihad. Sebagian anggota pun mulai bertanya-tanya, apa yang terjadi dengan ‘pahlawan’ mereka. Teryata, pihak kepolisan Skotland Yard, Inggris, berhasil menahan seorang pemuda berusia 23 tahun yang berasal dari London Barat, bernama Younus At Tsouli. Penangkapan ini lebih banyak karena faktor keberuntungan.

Awalnya, di bulan Oktober 2005, polisi Bosnia menahan beberapa orang pemuda di Sarajevo atas tuduhan terorisme. Selama penggeledahan apartemen mereka, pihak kepolisian juga membongkar dan mengacak-acak rekaman telepon dan email mereka. Dari sinilah penyelidikan juga mengarahkan polisi Inggris untuk menangkap Younus Tsouli, Waseem Mughal, dan Tariq Al-Daour, dengan dakwaan di bawah Undang-undang Terorisme Kerajaan Inggris. Tsouli dan Mughal didakwa dengan 10 pelanggaran, termasuk konspirasi pembunuhan, konspirasi untuk melakukan peledakan, konspirasi untuk memperoleh uang dengan melakukan penipuan, pengembangan dana dan memiliki artikel-artikel untuk tujuan terorisme. Sebelumnya, pihak kepolisian Inggris tidak mengetahui siapa Tsouli yang telah ditangkapnya itu. Tapi, bagaikan mendapat durian runtuh, Tim investigator Inggris akhirnya dengan gembira menyatakan mereka yakin bahwa Younus At Tsouli adalah Irhabi 007. Anehnya, sejauh ini tidak ada dakwaan yang secara langsung berkaitan dengan aktifitasnya sebagai Irhabi 007 di internet, tetapi dakwaan yang diberikan pada Tsouli sudah banyak sekali.

Memang, sebagian orang akan beranggapan bahwa butuh waktu yang sangat lama bagi Younus At Tsouli alias Irhabi 007 untuk dapat on line kembali. Namun, pada kenyataannya, meski pun dia telah ditangkap, diadili, dan saat ini telah dijatuhi hukuman penjara oleh pemerintahan Inggris, namun nama Irhabi 007 sudah terlanjur menjadi legenda bagi dunia Cyber Jihad. Dalam forum-forum jihad Islam, bermunculan Copy Cat yang menggunakan nick name serupa atau paling tidak hampir sama dengan nick name beliau, misalnya Teroris 007, Mujahid 007, atau Terrorist. Juga situs-situs dengan nama Irhaby. Hal ini menunjukkan bahwa di dunia maya banyak yang mengagumi Irhaby 007.

Sebuah lembaga kontra terorisme bernama Institut SITE bahkan secara khusus membuat sebuah studi kasus tentang sepak terjang Irhabi 007 dengan cara memonitor dan kemudian menggabungkan antara forum yang terlindungi password dan berkomunikasi dengan komunitas jihad online.

Sebuah stasiun televisi juga telah membuat laporan tentang Irhabi 007, berbahasa Inggris, lengkap dengan analisa dan perspektif dari para pakar IT, pihak kepolisian, hingga kalangan awam. Semua ini menggambarkan pengaruh yang sangat luar biasa dalam bidang Cyber Jihad dari seorang Irhabi 007.

Irhaby 007 pun sudah membuat sebuah buku berjudul Panduan Menjadi Hacker Muslim yang ditulisnya sendiri dan telah tersebar di hampir seluruh forum-forum Islam. Bahkan, dengan sangat canggih Irhabi 007 telah mengantisipasi ketidakmunculannya (seakan tahu bahwa aktivitasnya beresiko terhadap penahanan dirinya). Beberapa bulan sebelumnya, Irhabi 007 mengeluarkan surat wasiatnya di internet. Di dalamnya ia menyediakan jaringan yang membantu keamanan internet dari para pengunjung dan keahlian menghack di tengah ketidakhadirannya, yakni sebuah rubrik bagi para mujahid mencari cara untuk melanjutkan pelayanan untuk tindakan berani mereka. Irhabi 007 mungkin telah ditangkap, tetapi warisan on linenya akan menghasilkan ribuan Irhabi 007 yang baru. Sungguh, nama Younus At Tsouli alias Irhabi 007 telah menjadi legenda bagi para mujahidin dalam dunia Cyber Jihad. Wallahu’alam bis showab!

About Me

Foto Saya
UKMKI FTP UNEJ KOSINIS TETA
Unit Kegiatan Mahasiswa Kerohanian Islam Fakultas Teknologi Pertanian Universitas Jember Kelompok Studi Islam Lingkungan dan Sains Teknologi Pertanian
Lihat profil lengkapku

Buka Juga Blogs KOSINUSers di

Followers

Kosinusers yang Online

Jumlah Pengunjung

web counter
Web counter from website-hit-counters.com .
free counters

Arsip Kosinus

Blogger Template created by ABDUS SALAM MUBAROK